Sejarah Blog

Winusa adalah kelompok yang dibentuk oleh Panitia seamolek dari kelompok 21. Nama winusa merupakan singkatan dari nama anggota kelompok yaitu WIdodo Santoso, NUsrito Zalins, dan Andres Boni Fakio.Kelompok Winusa di Ketuai oleh Nusrito Zalins A dengan Anggota Widodo Santoso dan Andres Boni. Kami bertiga telah bertekad "SIAP MENUJU KEBERHASILAN" jadi dengan itu selama masih sanggup bertahan, kami bertiga dari Kelompok WINUSA siap meneripa apapun tantangan, rintangan dan hambatan yang akan di jalani kedepannya.

Problem Server

Terimakasih atas kunjungan ke blog kami. Beberapa waktu lalu sever Website Blog kami mengalami Crash sehingga content yang lama hilang. Kejadian ini diluar kendali kami. Jadi kami berusaha mengembalikan conten yang hilang dulu. Posting yang lama bisa seperi Technopreneur dan Laporan magang, dilihat di http://winusa.netau.net . Untuk mengurangi resiko itu lagi Kami berganti alamat ke : http://winusablog.blogspot.com yang berisi posting terbaru.

Bangun Kreativitas Membuat Aplikasi Android

BULAN Maret lalu, pasar telekomunikasi tanah air diramaikan kehadiran enam merk handset dengan sistem operasi menggunakan android. Sementara android sendiri merupakan sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Sistem yang diluncurkan secara internasional pada 5 November 2007 ini, menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri.
Tujuh bulan berlalu. Banyak yang tak mengerti, bahkan sama sekali belum mendengar teknologi yang satu ini. Namun, tak sedikit pula yang sudah mulai berkreasi dengan platform terbuka, yang tersedia untuk menciptakan bermacam aplikasi hasil kreativitas mereka sendiri.
Salah satunya ialah Ibnu Sina, Chief Technical Officer di GITS Indonesia. Pada perusahaan yang bergerak dalam teknologi informasi itu, Ibnu secara khusus memfokuskan diri pada pembuatan aplikasi-aplikasi android
Sejak 2009 (sebelum android masuk ke Indonesia) hingga saat ini, Ibnu telah merampungkan sebelas aplikasi android yang dua di antaranya dipesan khusus oleh perusahaan peminatnya. Sementara sembilan sisanya dipasarkan secara gratis yakni aplikasi kamus, komik, permainan, dan kumpulan berita dari sejumlah koran.
Meskipun gratis, tak berarti Ibnu sebagai sang pembuat tak kecipratan untung. Makin banyakpengguna aplikasi buatannya, pemasukan yang diperolehnya pun otomatis bertambah, karena dari sembilan aplikasi gratis buatannya tujuh di antaranya telah memiliki pengiklan. Lebih istimewa lagi karena pendapatan yang masuk ke koceknya dalam bentuk dolar.